Hey!
Gue lagi ngerjain skripsi acctually. Nerusin bab 5. Benerin itungan daya dukung sampe penurunan yang amit-amit gak kelar-kelar. But it's okay. Gue cuma butuh usaha lebih keras, kan? Dan gue gak keberatan insyaAllah. Mangat, ta, mangat!!! Hehehe.
Tapi pikiran gue melayang-layang melanglangbuana menyebrangi cakrawala sanubari bhineka tunggal ika. Halah.
And i need to write.
Jadi gini, bro.
Semalam. Sesuatu terjadi. Sesuatu yang gue sendiri gak nyangka bisa terjadi. Untuk dekat-dekat ini khususnya. Sesuatu yang pas mulainya aja gue gak sadar gue bisa seberani itu, ha-ha-ha. Simple thing. With hudge effect for my heart.
Dia. Orang yang udah lama banget gak gue denger kabarnya. Orang yang gue gak sangka masih inget siapa gue (seengganya sih di depan gue dia ngaku masih inget). Orang yang punya cerita cukup berarti dalam hidup gue.
Dia. Orang pertama yang bikin muka gue merona menunduk malu setiap lewat depannya. Orang pertama yang bikin gue senyum-senyum sendiri setiap dapet balesan sms dari kontaknya. Orang pertama yang bikin gue semangat dateng pagi ke sekolah cuma supaya bisa ketemu dia di lorong depan kelasnya.
Dia. Orang yang bikin gue mau ikut lomba b.inggris ini itu supaya bisa sekompetisi bareng dia. Orang yang tanpa sengaja mengajarkan gue menulis puisi sebagai bentuk ungkapan rasa. Orang pertama membuat gue senekat itu untuk mengungkapkan kalo gue suka dia. Orang pertama di balik semua tipe cowok idaman gue sampai detik ini.
Gue masih hapal kok semua yang pernah terjadi saat kita masih kelas 1 SMA dulu itu, wi. Hehehe.
Semalem kita kontakan lagi. Somehow, gue memberanikan diri untuk memulai percakapan via media sosial. Dan gue amat senang ketika balasannya cukup positif.
Dia, orang yang gak sempet gue miliki, tapi sudah mengajarkan cukup banyak hal untuk gue. Arti jatuh cinta. Arti pengungkapan. Arti menerima. Arti merelakan. Arti cemburu. Arti menanti. Hingga arti berterima kasih.
Gue kangen, wi. Banget. You still have my heart. Even in our simple awkward conversation last night. But you have to know, that I'm not a young silly girl who send a 'i love you' message to your phone. Oh my, shame on me of that hahaha. Kita harus kenalan ulang! You have to know the real me. May us?
Mudah-mudahan bakal ada percakapan-percakapan selanjutnya. Mudah-mudahan kita bisa ketemu lagi someday. Hey, sekarang kita tinggal satu kota, loh. Hahaha.
Dan, disinilah gue sekarang. Dimana setiap notif mensyen masuk, gue cuma bisa deg-degan sambil ngarep abis kalo itu dari lu. Ego ingit lu, ta .________.