Tuesday, October 30, 2012

Ternyata saling menyukai tidaklah cukup...


Pernah berpikir akan sejauh ini ? Pernah berencana akan seperti ini jadinya ? Sama. Aku pun tidak pernah membayangkannya.

Entah bagaimana bisa kita sampai disini. Iya, disini, di titik ini. Di tahap ini. Di tahap saat aku benar-benar mengharapkanmu, namun kau tidak.

Karena yang aku tau, aku memulai semua ini bersama-sama denganmu. Beriringan denganmu. Lalu, mengapa kini kau jauh melangkah di depanku ?

Karena yang aku tau, kau yang menuntunku untuk memasuki semuanya, memulai semuanya. Semua yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Lalu, mengapa kini justru kau yang keluar lebih dulu dari semua ini ?

Karena yang aku tau, kau juga menginginkannya. Menginginkan untuk membinanya, dan mencoba memasuki tahap yang baru untuk kita. Iya, kita. Lalu, mengapa kini kau diam dan pergi seolah hanya aku yang menginginkannya ?


Apa mungkin aku yang salah mengartikan segalanya ? Apa mungkin aku yang tak benar menafsirkan maksudmu ? Ah iya, mungkin aku yang salah :’)

Tapi apa aku juga salah tentang tatapanmu dulu itu ?

Apa aku juga salah jika kubilang rasa itu memang ‘sempat’ ada ?

Sudahlah. Tak perlu kau jawab. Karena semua tak penting lagi. Karena aku sudah memutuskan. Memutuskan untuk berhenti. Sampai disini.

Aku mundur. Aku keluar. Aku berhenti. Aku cukup. Sampai disini.

Jelas, kan ?

Jadi, kau tak perlu lagi untuk berpura-pura di hadapanku. Kau tak perlu lagi menoleh kepadaku, untuk sekedar memastikan bahwa aku baik-baik saja. Hey, selama ini aku baik-baik saja ! Jadi, tak perlu lagi. Berjalanlah. Terus ke depan. Tak usah hiraukan aku. Karena aku pun akan terus berjalan ke depan. Walau di jalan yang berbeda denganmu...

Setidaknya, aku tau satu hal...

Ternyata, saling menyukai tidaklah cukup untuk membuat dua orang menjadi satu. Karena semua itu butuh yang namanya tulus dan takdir. Tulus mampu mengubah takdir. Tapi jika tulus itu tidaklah sempurna, takdir yang akan mengambil alih keadaan..
Dan aku, sudah tiba pada takdirku...

06:01
30 Oktober 2012
Tenang. Aku bahagia dengan takdirku ini :’)

No comments:

Post a Comment