Sunday, December 23, 2012

Latemorning-awkward-conversation with Mamah :')

Hai !
Akhirnya. Memberanikan diri buat buka laman ini lagi dan mulai berdendang di atas tuts-tuts keyboard. Hahaha kali ini cuma mau cerita kok. Gak usah -sok- berpuisi-puisi lah ya. Hehehe.

Jadi gini, berhubung jadwal kuliah gue semester ini udah agak longgar. Gue memutuskan untuk menghabiskan masa nganggur ini di rumah. Sebelum tiba-tiba dapet jadwal dadakan lagi. Iya, dadakan, as always -_-
Udah ada 2 hari gue balik ke Cirebon. Semuanya normal-normal aja sih. Gue masih keep contact sama orang-orang yang biasa komunikasi sama gue. Aci, Gita, dll juga hehehe. Biasa kan ya itu, daily rutinity. Sama orang-orang rumah juga normal-normal aja. Ngobrol ini itu soal kuliah, sama mamah sama bapak. Mainan sama Dikta, dan dia tetap pada pendiriannya, gak mau foto bareng gue. Bahkan sampai gue mohon-mohon. Entahlah. Sehina itukah kakakmu yang kece ini, dek ? T_T
Biarkanlah.

Tuesday, October 30, 2012

Ternyata saling menyukai tidaklah cukup...


Pernah berpikir akan sejauh ini ? Pernah berencana akan seperti ini jadinya ? Sama. Aku pun tidak pernah membayangkannya.

Entah bagaimana bisa kita sampai disini. Iya, disini, di titik ini. Di tahap ini. Di tahap saat aku benar-benar mengharapkanmu, namun kau tidak.

Karena yang aku tau, aku memulai semua ini bersama-sama denganmu. Beriringan denganmu. Lalu, mengapa kini kau jauh melangkah di depanku ?

Karena yang aku tau, kau yang menuntunku untuk memasuki semuanya, memulai semuanya. Semua yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Lalu, mengapa kini justru kau yang keluar lebih dulu dari semua ini ?

Karena yang aku tau, kau juga menginginkannya. Menginginkan untuk membinanya, dan mencoba memasuki tahap yang baru untuk kita. Iya, kita. Lalu, mengapa kini kau diam dan pergi seolah hanya aku yang menginginkannya ?

di(CINTA)i & men(CINTA)i

"Lebih baik dicintai, daripada mencintai”

Entah darimana ungkapan itu lahir. Banyak orang berkata seperti itu. Banyak yang setuju dan banyak juga yang memilih untuk tidak mempercayainya.

Aku ? Aku termasuk orang yang (awalnya) tidak mempercayainya. Bagiku, mencintai orang yang aku cintai rasanya sudah cukup indah. Tentu saja, yang paling sempurna adalah saling mencintai satu sama lain. Tapi jika harus memilih, rasanya aku rela jika harus mencintai tanpa dicintai.

Melihat orang yang aku cintai bahagia, aku sudah cukup bahagia. Mendengar orang yang aku cintai selalu dalam cita, duka pun tak akan menghampiriku. Dan jika orang yang aku cintai bersedih, mungkin aku orang pertama yang tak akan rela. Gila ? Tidak juga. Namanya saja cinta. Tak ada yang tak gila di dalamnya, iya kan ? :’)

Tapi, sudah kubilang kan, itu awalnya. Itu dulu. Dulu. Sebelum aku bisa benar-benar merasakan perbedaan antara dicintai dan mencintai.
Pelakunya adalah kamu. Iya, kamu. Lagi-lagi, kamu. Entah sudah berapa post di blog ini yang isinya tentang kamu. Entah kamu sendiri pun menyadarinya atau tidak. Aku tak perduli, itu tak penting, lagi :’)

Perlu kuingatkan bagaimana kau mengenalkanku pada yang namanya cinta ? Perlu aku ceritakan detik-detik saat dewi cinta menancapkan panahnya di hatiku saat kau mulai mendekatiku ? Rasanya tak perlu, semua sudah tak penting lagi, kan ?

Monday, October 15, 2012

Lagi. Aku. Rindu.

Selamat malam !
Tebak apa yang sedang kukerjakan ? Apa ? Ah, bukan itu. Kau pasti tak akan bisa menebaknya.
Aku..............
Sedang-merindukanmu-di-tengah-kejaran-deadline-lomba-yang-sedang-kugarap.
GILA !!! :'D
Bagaimana bisa ? Entahlah :')
Aku hanya ingin bercerita, pada tuts-tuts keyboard ini. Aku hanya ingin mencurahkan, pada diari elektronik yang mungkin siapa saja bisa membacanya, sungguh aku tak perduli. Aku hanya ingin meluapkan apa yang kurasa, mengubah sebongkah energi yang sedang kurasa bernama rindu menjadi sebuah tarian kata-kata dalam dunia maya ini. Bolehkah ? :')
Maaf. Aku tergoda. Sungguh tergoda untuk berkata-kata disini. Karena. Hanya ini yang bisa kulakukan. Saat aku rindu. Rindu kamu.